pengertian kemasan
Pengertian Kemasan (packaging)
Kotler dan Amstrong (2012) mendefinisikan “packaging involves
designing and producing the container or wrapper for a product”yang artinya
adalah proses kemasan melibatkan kegiatan mendesain dan memproduksi, fungsi
utama dari kemasan sendiri yaitu untuk melindungi produk agar produk tetap
terjaga kualitasnya.
Menurut Titik Wijayanti (2012), Kemasan mempunyai tujuan dan fungsi
dalam pembuatan produk, yaitu:
a. Memperindah produk dengan kemasan yang sesuai kategori produk.
b. Memberikan keamanan produk agar tidak rusak saat dipajang ditoko.
c. Memberikan keamanan produk pada saat pendistribusian produk.
d. Memberikan informasi pada konsumen tentang produk itu sendiri dalam
bentuk pelabelan.
e. Merupakan hasil desain produk yang menunjukan produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2012), Kemasan yang baik dapat membangun
ekuitas merek dan mendorong penjualan. Beberapa faktor yang memiliki
kontribusi penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran :
a. Swalayan, kemasan yang efektif melaksanakan tugas dalam penjualan:
menarik perhatian, menggambarkan fitur produk, menciptakan keyakinan
konsumen, dan membuat kesan menyenangkan.
b. Kekayaan Konsumen, peningkatan kekayaan konsumen membuat mereka
bersedia membayar lebih besar untuk kenyamanan, penampilan,
keandalan, dan gengsi kemasan yang lebih baik.
c. Perusahaan dan Citra Merek, kemasan mempunyai peran terhadap
pengakuan segera atas perusahaan atau merek.
d. Peluang Inovasi, kemasan yang inovatif dapat membawa manfaat besar
bagi konsumen dan laba bagi para produsen.
Menurut Nillson & Ostrom (2005) dalam Cahyorini & Rusfian (2011),
variabel desain kemasan terdiri dari 3 dimensi, yaitu: desain grafis, struktur
desain, dan informasi produk.
a. Desain Grafis
Desain grafis adalah dekorasi visual pada permukaan kemasan (Nilsson &
Ostrom,2005 ) dalam Cahyorini & Rusfian (2013), dan terdiri dari empat sub
dimensi, yaitu: nama merek, warna, tipografi, dan gambar.
1) Nama Merek
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai nama,
istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikannya dari barang atau jasa dari satu
penjual/kelompok penjual dan mendeferensiasikan dari para pesaing (Kotler &
Keller, 2012)
2) Warna
Literatur pemasaran mengungkapkan bahwa warna kemasan memiliki
kemampuan untuk membangkitkan perasaan, perilaku emosi pada konsumen
yang berbeda (Mustikiwa & Marumbwa, 2013). Warna memiliki potensi
untuk menciptakan kesan yang mendalam dan tahan lama serta citra produk
atau merek. Dalam kemasan produk, pemasar menggunakan warna untuk
menarik perhatian konsumen yang dapat menciptakan perasaan positif atau
negatif tentang produk/brand tertentu.
Asadhollahi & Givee (2007) dalam Mustikiwa & Marumbwa, (2013)
berpendapat bahwa warna kemasan mengkomunikasikan, menggambarkan,
dan menampilkan fitur-fitur yang menyolok mata serta atribut intangibel dari
sebuah merek. Hal ini dengan demikian berarti bahwa warna membawa pesan
khusus mengenai merek yang pada akhirnya menciptakan proposisi penjualan
yang unik (unique selling proposistion).
3) Tipografi
Typography" (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata
huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia,
untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk
mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tipografi dapat
juga dikatakan “visual language”
4) Gambar
Gambar (image) menurut Klimchuck & Krasovec (2007) dalam Cahyorini &
Rusfian, (2013) termasuk foto, ilustrasi, simbol/icon, dan karakter. Secara
khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, mengilustrasikan/menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan
atau diabaikan tidak digambarkan.
b. Struktur Desain
Struktur desain berkaitan dengan fitur-fitur fisik kemasan, dan terdiri dari
3 sub-dimensi: bentuk, ukuran, dan material.
1) Bentuk
Bentuk mempengaruhi proteksi dan fungsi keamanan dalam menyentuh,
menuangkan, dan menyimpan (Smith, 1993) dalam (Cahyorini &Rusfian,
2013). Sedangkan menurut Nilsson & Ostrom (2005) dalam Cahyorini &
Rusfian (2013) menyatakan bahwa bentuk yang lebih sederhana lebih
menarik dari pada yang biasanya, dan persegi panjang lebih banyak disukai
dari pada kotak.
2) Ukuran
Ukuran adalah measurement yaitu cara menilai jumlah objek, waktu, atau
situasi sesuai
dengan aturan tertentu.
3) Material
Sejarah penggunaan bahan kemasan sudah berlangsung dengan sangat lama.
Bahan kemasan pada mulanya menggunakan daun, kulit hewan, produk pecah
belah, dan tas. Bahan kemasan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
kualitas produk (Smith, 1993). Sedangkan menurut Shimp (2000) menyatakan
bahwa bahan kemasan dapat membangkitkan emosi dan perasaan tertentu,
biasanya tanpa orang tersebut menyadarinya.
c. Informasi Produk
Salah satu fungsi kemasan adalah untuk mengkomunikasikan produk
melalui Informasi yang tertera. Informasi produk dapat membantu konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian dengan lebih hati-hati. (Silayoi & Speece,
2005).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa kemasan
memiliki peranan cukup penting bagi suatu produk. Selain befungsing sebagai
pelindung produk, kemasan juga secara tidak langsung menggambarkan jati diri
produk itu sendiri. Dimensi-dimensi dari kemasan memiliki peran masing-masing
untuk menghasilkan kemasan yang baik dan menarik, karena semakin menarik
kemasan tersebut semakin menarik perhatian para konsumen.
D. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat desain kemasan :
- Lakukan Survey
Lakukan survey untuk mengenal konsep desain kompetitor, seberapa pengaruh desain kompetitor terhadap penjualan produk. Buat Panelis dan poling untuk mengetahui sebarapa kuat kompetisi antara konsep desain produk anda dengan kompetitor. Dari hasil survey ini desainer akan mampu menciptakan konsep desain kemasan yang bisa bersaing.
2. Buat konsepdesain kemasan dalam beberapa alternatif.
Buatlah minimal 2 konsep desain kemasan sebagai bahan perbandingan antar dua konsep desain yang telah dibuat.
Pilihan terbanyak terhadap salah satu konsep menjadi indikasi karakter konsumen terhadap produk yang akan dikemas nantinya.
3. Ciptakan desain kemasan yang unik dan menarik dan berkarakter
Usahakan untuk menciptakan desain kemasan produk yang belum dipakai oleh produk lain. Sehingga produk yang ditawarkan memberikan kesan lebih menarik dan lebih unik dibandingkan produk lain dengan jenis usaha yang sama.
4. Sesuaikan desain kemasan dengan isi produk
Desain kemasan yang dirancang selayaknya harus mengacu kepada jenis dan karakter produk yang akan dikemas. Sehingga jangan sampai terjadi desain kemasan tidak memberikan corak produknya. Misal, desain sabun mandi tentunya berbeda dengan konsep desain pelumas mesin motor, sehingga kewajiban desainer memperkuat persepsi ini
5. Sesuaikan desain kemasan dengan karakter konsumen
Seorang desainer kemasan harus pandai menganalisa kelompok segmen produk yang akan dikemas sehingga acuan hebatnya sebuat desain kemasan bukan hanya pada bagus atau tidaknya dari sisi grafisnya, tapi bagaimana desain yang diciptakan tersebut selaras dengan sasaran pasar yang dibidik, sehingga calon konsumen tidak merasa asing dengan desain kemasan yang dibuat. Membuat desain kemasan produk sesuai dengan target pasarnya, bisa dibedakan berdasarkan umur konsumen, maupun jenis kelamin konsumen, kelas harga penjualan, dan budaya daerah.
E. Yang harus dipahami dalam merancang desain kemasan :
- Memahami proses printing
Selayaknya sebelum membuat konsep desain terlebih dahulu mengetahui bahan kemasan apa nantinya yang dipakai dan dicetak dengan jenis printing apa. Karena masing – masing bahan kemasan mempunyai karakter yang berbeda terkait hasil cetak yang kita desain. Demikian juga dengan teknologi printing apa nantinya desain kemasan kita akan dicetak, karena masing-masng teknologi cetak mempunyai karakter dan keunggulan serta kekuarangannya masing-masing.
Apabila sudah dipahami dengan printing apa kemasan dicetak, maka desain nantinya akan menyesuaikan dengan kemampuan printing.
- Mampu mensiasati biaya printing
Biaya printing termasuk salah satu kendala utama dalam mengkonsep kemasan produk UKM, sehingga dalam mendesain kemasan sangatlah penting diperlukan kemampuan mensiasati biaya printing agar tidak menjadi terlalu mahal.
Komentar
Posting Komentar